BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Tujuan
Untuk melatih mahasiswa agar dapat
mengetahui cara mendeskripsikan dan mengklasifikasikan tumbuhan dari kelas
Euphorbiales dan Fabales
1.2. Dasar Teori
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh
(non vaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh
yaitu lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji,
yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi
dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae) ( Prawiro, 1997 ).
Tumbuhan
berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut
biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga
sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga
setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji
dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain
itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif) ( Prawiro, 1997 ).
Angiospermae
merupakan tumbuhan yang
dominan saat ini.
Angiospermae meliputi divisi
Antophyta, yaitu tumbuhan
berbunga. Tumbuhan ini banyak
ditemukan di semua daratan
di dunia ini. Angiospermae memiliki
pembulih xilem dan floem. Anggota angiospermae
dapat berupa perdu , pohon, semak, tumbuhan merambat, dan
herba. Hidupnya ada
yang semusim, tahunan, dan
ada yang sekulen
(daun berdanging untuk menyimpan
air sebagai adaftasi
terhadap lingkungan kering ) ( Sudarsono, 2005).
Ciri utama yang
membedakan angiospermae
dengan kelompok tumbuhan
lain adalah adanya bunga
dengan bakal biji yang
terletak di dalam bakal
buah. Bunganya ada yang
tunggal dan ada
yang bergerombol, dan
bagian –bagiannya yang sangat
kompleks. Bunga berfungsi
menghasilkan buah dan
biji. Angiospermae dibedakan menjadi
dua kelas, yaitu
Magnoliopsida (dikotil) dan liliopsida (monokotil) yang
didasarkan pada struktur vegetatif
( batang, daun, akar) dan struktur
generatif (bunga dan
biji) ( Sudarsono, 2005).
Tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang,
bentuk tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5
dan biji berkeping 2, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa
akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan
3 dan biji berkeping 1 (Tjitrosoepomo,
2007).
Tanaman dikotil
merupakan tumbuhan dengan dua keping biji. Ciri-ciri tanaman dikotil yaitu,
tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip dll, batang berkambium, akar
tunggang, bagian-bagian bunga berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil
dikelompokkan menjadi 5 suku (Tjitrosoepomo, 2007)..
Fabaceae
adalah suku polong-polongan atau salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar. Fabaceae pernah dikenal
dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae. Nama yang terakhir ini kurang
tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya. Dalam dunia
pertanian tumbuhan anggota suku ini seringkali disebut sebagai tanaman legum (legume).
Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu
kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong (Wilson, 2006).
Dunia tumbuhan menurut taksonomi dapat diklasifikasikan
menjadi kelompokkelompok mulai dari divisio sampai spesies. Euphorbiaceae
merupakan salah satu family dari tumbuhan yang memiliki jumlah genus dan spesies
yang cukup banyak. F amili Euphorbiaceae mempunyai hampir 7300 spesies yang
tergabung dalam 300 genus. Beberapa genus dari tumbuhan ini diantaranya adalah Acalypha,
Aleurites, Antidesma, Bischofia, Cicca, Croton, Emblica, Euphorbia, Jatropha,
Macaranga, Pedilanthus, Phyllanthus, Reutealis, Sapium dan lain-lain (Dasuki ,
1991).
(Purwanto, 2006)
Pada
umumnya tumbuhan suku ini mengeluarkan getah berwarna putih susu bila terluka.
Ciri-ciri tumbuhan suku jarak-jarakan antara lain sebagai berikut.
1. Daun yang pada umumnya bertulang
daun menjari.
2. Batang banyak mengandung getah.
3. Buah beruang tiga. Jika sudah tua
buah tersebut pecah dan bijihnya menyebar keluar. ( Purwanto, 2006).
Para
Fabaceae sebagian besar tumbuh-tumbuhan tetapi termasuk juga semak-semak dan
pohon ditemukan di daerah beriklim sedang dan tropis. Mereka terdiri dari salah
satu keluarga terbesar tanaman berbunga, penomoran beberapa 400 genera dan
10.000 spesies. Daun yang menetapkan, hampir selalu alternatif, dan berkisar
dari pinnately atau palmately senyawa sederhana. Seperti keluarga leguminosa
lain dasar tangkai daun biasanya diperbesar menjadi pulvinus. Bunga-bunga yang
sedikit sampai sangat perigynous, zygomorphic, dan umumnya di racemes, spike,
atau kepala. Perianth yang umum terdiri dari kelopak dan mahkota dari 5 segmen
masing-masing. Kelopak yang tumpang tindih (imbricate) di tunas dengan kelopak
posterior (disebut banner atau bendera) terluar (yaitu, eksterior) di posisi.
Kelopak pada dasarnya berbeda kecuali untuk connation variabel dari dua yang
paling bawah disebut kelopak keel. Kelopak lateral sering disebut sayap.
Androecium yang paling umum terdiri dari 10 benang sari dalam dua kelompok
(yaitu, mereka diadelphous dengan 9 benang sari dalam satu bundel dan benang
sari 10 lebih atau kurang jelas). Putik sederhana, terdiri dari gaya tunggal
dan stigma, dan ovarium unggul dengan satu locule banyak mengandung marjinal
ovula-2. Buah ini biasanya leguminosa sebuah ( Sudarsono, 2005).
(Sudarsono, 2005)
Anggota
suku ini juga dikenal karena kemampuannya mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya. Jaringan yang mengandung
bakteri simbiotik ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil.
Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula.
Ciri-ciri
dari suku fabaceae, antara lain :
· Pada
umumnya berdaun majemuk berpasangan.
Perbungaan tunggal pada subsuku
Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae (Sudarsono,
2005).
BAB
II
METODE
2.1. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Mikroskop monokuler
|
Mahkota Duri (Euphorbia milii)
|
Lup
|
Putri malu (Mimosa pudica)
|
Jarum/jara
|
|
Object glass dan Cover glass
|
|
Silet
|
|
2.2. Cara Kerja
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hail Pengamatan
Hasil pengamatan
|
literature
|
Ket.
|
(Sumber: pribadi)
|
(Purwanto, 2006)
|
a. Sepal
b. Kaliks
c. Batang berduri
d. Daun tunggal
|
(Sumber:
Pribadi)
|
( Sudarsono, 2005)
|
a.
Bunga yang bulat
b.
Daun majemuk
c.
Batang berduri
|
Deskripsi Tumbuhan
Kelas : Euphorbiales
Jenis : Euphorbia milii
Suku : Euphorbiaceae
HABITUS : Perdu
AKAR : Tunggang
BATANG : Berduri, bersegi
DAUN :
Ø Letak
Daun : berseling
Ø Macam
Daun : tunggal
Ø Bangun
Daun : jorong
Ø Apex
Daun : membulat
Ø Tepi
Daun : rata
Ø Pangkal
Daun ; meruncing
Ø Permukaan
Daun: licin
Ø Tulang
Daun :menyirip
BUNGA :
Ø Macam
Bunga: majemuk tak terbatas
Ø Calyx : jumlah sepal 2
Ø Corolla : jumlah petal 5
Ø Andressium :stamen banyak
Ø Ginesssium : karpel pada ovarium berlekatan
RUMUS BUNGA:*K2 C(5)
A~G3
TAKSONOMI
Klasifikasi:
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Euphorbiales Famili: Euphorbiaceae Genus: Euphorbia Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulin |
Kelas : Fabales
Jenis : Mimosa pudica
Suku : Mimosaceae
HABITUS : Semak
AKAR : Tunggang
BATANG : berduri, bulat
DAUN :
Ø Letak
Daun : berhadapan
Ø Macam
Daun : majemuk
Ø Bangun
Daun : memanjang
Ø Apex
Daun : runcing
Ø Tepi
Daun : rata
Ø Pangkal
Daun ; membulat
Ø Permukaan
Daun:licin
Ø Tulang
Daun : menyirip
BUNGA : bentuknya bulat
Ø Macam
Bunga: tunggal
Ø Calyx :besar
Ø Corolla : -
Ø Andressium : banyak
Ø Ginesssium : -
RUMUS BUNGA: -
TAKSONOMI
Klasifikasi:
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Mimosa Spesies: Mimosa pudica Duchass. & Walp |
3.2. Pembahasan
Pengamatan yang kami
lakukan pada praktikum kali ini ialah euphorbiales dan fabales specimen yang
kami gunakan sebagai perwakilan dari bangsa euphorbiales adalah Mahkota duri ( Euphorbia milii) sedangkan dari bangsa Fabales, kami menggunakan
Putri malu ( Mimosa pudica).
pengamatan yang pertama kami lakukan adalah dari bangsa Euphorbiales, Mahkota
duri adalah tanaman yang termasuk dalam suku Euphorbiaceae dari bangsa
Euphorbiales yang memiliki karakteristik yaitu habitusnya berupa perdu dengan
akar yang termasuk akar tunggang bagian batangnya memiliki duri dan berbrntuk
bulat serta memiliki getah susu yang berwarna putih. Daunnya berbentuk jorong
yang letaknya berselang seling dimana apex daunnya membulat dengan tepi daun
yang rata dan pangkal daun yang meruncing, permukaan daunnya kesat dengan
tulang daun yang menyirip. Sesuai dengan literature bahwa Bunga euphorbia
muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada
empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan
bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga
sebetulnya adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami
modifikasi sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga
euphorbia disebut bermahkota semu (Purwanto, 2006).
(Purwanto, 2006)
Klasifikasi dari tanaman ini adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Euphorbia
Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulin
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Euphorbia
Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulin
Pengamatan berikutnya
adalah pada tanaman putri malu dari suku fabaceae dari bangsa Fabales. Tanaman
putri malu ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan mahkota duri dari
bangsa Euphorbiales, dimana kami menemukan bentuk batang yang berduri namun
bentuknya bulat. Dengan perakaran yang tunggang namun memiliki habitus berupa
semak, daunnya berbentuk lanset dan termasuk kedalam daun majemuk, letak
daunnya berhadapan memiliki apex daun yang runcing dan tepi daunnya rata,
pangkal daunnya membulat, permukaan daunnya licin serta pertulangan daun yang
menyirip. Bunga yang dimiliki tanaman ini berwarna ungu bentuknya bulat namun
bunganya termasuk tidak sempurna karena tidak memiliki corolla dan hanya
memiliki kelopak bunga yang besar dan andressium yang banyak. Sesuai dengan
literature bahwa Putri malu biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat
seperti bola dan tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti
bunga-bunga yang lain. Akan tetapi kelopak bunga putri malu bentuknya sangat
kecil dan bergigi empat seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran
sangat kecil, bertajuk empat seperti selaput putih.
Klasifikasi
dari tanaman ini sebagai berikut:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Mimosa
Spesies: Mimosa pudica Duchass. & Walp
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Mimosa
Spesies: Mimosa pudica Duchass. & Walp
Kesimpulan
Euphorbiaceae merupakan salah satu family dari
tumbuhan yang memiliki jumlah genus dan spesies yang cukup banyak. Pada umumnya tumbuhan suku ini
mengeluarkan getah berwarna putih susu bila terluka. Ciri-ciri tumbuhan suku
jarak-jarakan antara lain sebagai berikut. Daun
yang pada umumnya bertulang daun menjari atau menyirip. Batang banyak
mengandung getah.
Buah beruang tiga. Jika sudah tua
buah tersebut pecah dan bijihnya menyebar keluar. Contohnya Euphorbia milii dari genus Euphorbia,
family Euphorbiaceae dari ordo Euphorbiales.
Para
Fabaceae sebagian besar tumbuh-tumbuhan tetapi termasuk juga semak-semak dan
pohon ditemukan di daerah beriklim sedang dan tropis. Ciri-ciri dari suku fabaceae, antara
lain :Biji berkotil dua (dikotiledon), Buah bertipe buah polong, Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan. Contohnya Mimosa
pudica dari genus Mimosa, family Mimosaceae dari ordo Fabales.